Sebagai media silaturahim dan sharing info kegiatan dakwah di DPC Ilir Timur 2 Palembang
Jumat, 04 Februari 2011
HALAQOH PREMIER CUP
Selasa, 25 Januari 2011
SEGAR (Senam dan Bugar)
..oleh karenanya Partai Keadilan Sejahtera, memperkenal senam PKS Nusantara....sbg penutup kata pengantar dari Ust Hidayat Nurwahid..dalam rangkaian lagu pengiring senam PKS Nusantara.
Ahad, 23 Januari 2011, ditengah rintikan hujan, kader ikhwan dan akhwat serta simpatisan PKS area kecamatan Ilir Timur II, bergerak seirama dengan alunan lagu, ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang...tangan di atas, didepan ....
Pagi yang indah, penuh dengan gairah seluruh kader, mengambarkan semangat yang kembali muncul dalam diri kader dakwah...begitu pentingnya bergerak, bersilaturahim...berjama'ah.
Seluruh peserta bergerak serempak mengikuti gerakan Mervin, sang instruktur senam.
Termasuk beberapa anak kader yang masih balita pun ikut bergerak.
Selepas senam, dengan peluh keringat yg masih membasahi kaos dan tubuh kader, seluruh peserta senam menikmati susu kedelai hangat produksi akh Kholis yg juga kader IT2 dan makanan ringan ala kadar.
Tawa, canda dan saling tegur sapa sambil menikmati sajian pagi ini, terasa begitu nikmat dan indah, se SEGAR jasad dan insyaallah ruhiyah para kader.
Pak Asep, salah satu kader muda (walau sudah berumur, tapi semangat tetap muda), mengenal produk industri rumahannya, berupa aksesoris wadah alat tulis dan celengan anak.
Suatu peluang usaha sesungguhnya bagi para kader.
Pemeriksaan kolesterol, gula darah dan asam urat, juga menambah kesemarakan acara selepas senam. Beberapa kader terlihat memeriksakan darahnya. Identifikasi dini terhadap kesehatan diri adalah hal yang mutlak, agar senantiasa terjaga jasadiyah.
Semoga ini menjadi penunjang spirit para kader dalam mengemban amanah dakwah, untuk mengajak seluruh masyarakat dalam nilai-nilai kebaikan.
Sedikit dokumentasi berikut, semoga bisa mengambarkan betapa semangat itu selalu bergelora dan bergerak untuk menuju ke suatu muara, Pemilik Segala Cinta...Allahu robbul'alamin.
Kamis, 20 Januari 2011
Semangat Baru "Liqo" Kita

oleh Dzulqarnaen Deputi Tadrib DPW PKS Jawa Barat
Muharram Tahun Baru ini, semoga memberikan energi segar bagi kita. Bukan hanya fisik, tapi ma'nawi kita juga bertambah kekuatannya. Oleh karena itu bagi aktifis dakwah seharusnya Muharram merupakan momentum untuk meningkatkan produktifitas amal, meningkatkan kontribusi da'awi, dan meloncatkan prestasi kita bagi jama'ah dakwah ini.
Ikhwah fillah, bagi kader dakwah, LIQO (Pertemuan) seakan-akan menjadi pekerjaan utama dalam kehidupan kita. Dalam seminggu, entah berapa kali ikhwan mengadakan liqo. Ada halaqoh, liqo usroh, liqo DPRa, liqo DPC, liqo DPD, liqo bidang-bidang, dan liqo-liqo lainnya. Seorang anak ikhwan ketika ditanya oleh tetangganya tentang kerjaan umminya, dengan polos anak tersebut mengatakan, "Ummi kerjanya liqo...".
Liqo kita semuanya membicarakan hal-hal penting, oleh karena itu kita harus membuat setiap liqo menjadi segar, nyaman dan kondusif agar mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas kader, memelihara dan merawat kader, serta mampu menghasilkan produk-produk dakwah yang berkualitas. Sesungguhnya kecepatan, kedalaman, dan ketajaman gerak manuver dakwah kita sangat bergantung dari produktivitas liqo-liqo kita. Langsung maupun tidak langsung, masyarakat sangat menanti produk ataupun output dari setiap liqo kita.
Begitulah seharusnya jama'ah kita, menjadi penopang bagi tegaknya izzah ummat. Kita tidak bisa berharap banyak dari orang lain, dari organisasi lain, termasuk oleh pejabat dan pemerintah untuk menyelamatkan ummat ini.
Posisi mulia dan strategis dari setiap liqo yang kita lakukan selama ini, seharusnya membuat motivasi yang tinggi bagi kita. Namun seperti apakah potret liqo kita selama ini? Pada beberapa kesempatan, ikhwan di beberapa daerah menilai liqo-liqo selama ini masih belum sesuai harapan.
"Liqo tidak mampu menjadi solusi terhadap qodhoya a'dho"
"Liqo tidak mampu memberikan taujih, motivasi, atau hal-hal yang bermanfaat bagi a'dho"
"Liqo tidak mampu membangun ukhuwah antar a'dho, ukhuwah islamiyah hanya sekedar teori"
"Liqo tidak mampu menghasilkan produk apa-apa, hanya sekedar menjalani baromij standar, tanpa ghiroh"
"Liqo atau rapat-rapat sering molor, agenda tidak jelas, tidak efektif, dan lain sebagainya"
Ikhwah fillah, marilah kita sedikit menggeser dan memperbaiki paradigma kita tentang liqo. Kalaulah selama ini mungkin kita bertanya, "apasih yang saya dapat dari liqo?" Bagaimana kalau kita ganti dengan pertanyaan, "Apa yang bisa saya berikan untuk liqo?". Cobalah kita bayangkan jika setiap a'dho berangkat liqo dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan penuh semangat untuk memberikan yang terbaik bagi liqonya. Sesungguhnya sehat tidaknya sebuah liqo, bergantung dari kita sendiri. Kita lah yang membuat liqo itu sehat, dan kita pula lah yang membuat liqo itu sakit.
Rasanya kita juga perlu meluruskan lagi motivasi kita; bahwa kita hadir dalam liqo bukan karena naqib/murobbi dan mutaba'ah kehadiran, bukan karena ketua DPRa, DPC, atau ketua DPD yang mengundang kita; tapi kita hadir dalam setiap liqo karena Allah SWT, kita merasa bersalah dan berdosa jika tidak hadir atau terlambat hadir dalam liqo. Jika kita merasa "malas" untuk liqo, ingat-ingatlah firman Allah: Laa takhuunullaha warasulahu watakhuunu amaanatikum wa antum ta'lamun (QS Al-Anfal).
Ikhwah fillah, pandanglah usroh dan halaqoh kita sebagai sebuah taman, yang ingin kita buat menjadi indah, kita sirami, kita beri pupuk, jika ada gulma kita lah yang membersihkannya, sehingga usroh dan halaqoh kita menjadi taman yang indah, bunga-bunga berseri, dan menghasilkan buah yang dinikmati orang banyak.
Pandanglah setiap liqo dan rapat yang mengundang kita sebagai wadah yang disediakan Allah bagi kita untuk berkontribusi dalam amal, pandanglah liqo sebagai sesuai yang besar dan penting, sesederhana apapun liqo itu. Jangan kecewakan jamaah dan ummat karena kita malas dan tidak bersemangat hadir liqo. Bersyukurlah karena Allah dan jamaah telah memilih kita, disaat sekian banyak orang lain tidak berhak hadir dalam liqo tersebut.
Ikhwah fillah, pasca perubahan tahun ini, semoga liqo kita menjadi segar, semakin sehat, semakin bergairah, dan dengan kondisi begitulah liqo mampu mengeluarkan produk-produk dakwah yang bermanfaat, dan kita adalah a'dho yang menjadi penopang tegaknya liqo kita, Insya Allah.
Akhukum fillah, Dzulqarnaen Deputi Tadrib DPW PKS Jawa Barat